Propil Saya

- NANG MUSLIM
- Majalengka, Jawa Barat, Indonesia
- MENERIMA : INSTALASI WIRELESS UNLIMITED INSTALASI / MAINTANCE WARNET PENJUALAN MAINTANCE TOWER TRIANGLE PENJUALAN PERANGKAT WIRELESS PEMBUATAN HOTSPOT PEMBUATAN BLOG / WEB DLL HOTLINE : 085224871409 / 087723053148
Kamis, 09 Juni 2011
Sejarah Singkat Majalengka
7 Ciri Wanita yang menggairahkan di RanjanG
Kenikmatan bercinta memang terletak pada kesempurnaan permainan, serta kerja tim yang kompak. Memiliki pasangan yang hebat dan mengerti setiap keinginan anda sudah tentu akan semakin memudahkan anda mencapai puncak orgasme.
Menyimak lebih dalam kelihaian pasangan saat berada diatas ranjang, anda wajib mengetahui ciri-ciri wanita yang yang menggairahkan saat beradai di atas ranjang, menurut berita yang di lansir Askmen, berikut ciri-cirinya :
Selalu penuh kesegaran
Hal terpenting bagi kaum hawa sebelum bercinta di muali dengan sebuah kesegaran. Jangan heran bila pasangan selalu tampil segar dan bersih di hadapan anda, karen aini merupakan salah satu pertanda dia ingin mengemas momen khusus dengan anda. Kulitnya yang bersih dan lembut serta harum tubuhnya yang semerbak, tak lain untuk memikat perhatian anda. Terlebih ketika anda menyentuh ares sensitifnya, anda tak hanya akan merasakan kesegaran namun dia pun akan semakin bersemangat dengan aksi nakal anda.
Ahli bermain oral
Memberikan kejutan istimewa merupakan salah satu upayanya mengikat konsentrasi anda, secara perlahan pasangan mulai menggunakan jemari tangannya meraba-raba sekujur tubuh anda hingga pada bagian terpenting dan dalam hitungan waktu mulai mengarahkan mulutnya memberikan sensasi oral untuk anda. Agar semakin bergelora, biasanya para wanita pun melancarkan sensasi oral sambil menatap kedua mata anda. Alhasil, sensasi pun semakin kuat terasa hingga anda merasa lemas dibuatnya.
Membuka petualangan yang baru
Apabila selama ini pasangan anda selalu terlihat malu-malu dan menunggu sikap agresif anda, justru kini dia tak lagi pasif, melainkan secara spontan membuka petualangan baru dengan segala bentuk kenakalan yang membuat anda tak tahan. Mulai dengan melancarkan jurus dirty talk sampai menampilkan tarian erotis.
Dia mengusulkan ide bercinta terbaru
Di balik keluguan dan kepolosan dirinya, tanpa anda sadari pasangan menyimpan segudang ide brilian menikmati kencan seks yang menyegarkan bersama anda. Beragam ide nakal seperti menikmati kencan seks di atas meja atau berbagai lokasi yang belum anda pernah coba. Bahkan tak ragu-ragu ia mulai mempelajari tehnik-tehnik bercinta sehingga saat berlangsung tak lagi canggung dan di tambah dengan berbagai improvisasi agar suasana semakin memanas.
Pose sensual dan menggairahkan
Tampil ?menantang' dihadapan anda bukan hal yang sulit bagi dirinya. Pasangan anda yang dulu selalu seksi dengan balutan baju tidur yang mini, kini sudah ditanggalkan dan beralih pada pose-pose sensual. Anda pun akan semakin leluasa melihat pasangan tanpa di balut busana, berpose sensual di atas ranjang. Bahkan saat di depan anda dia tak ragu-ragu bercermin menujukkan keseksian yang melekat pada tubuhnya.
Atribut seksi yang tak pernah ditinggalkan
Tak hanya berpose sensual dengan tanpa busana, untuk memeriahkan pertempuran pasangan anda akan menggali berbagai ide cemerlang misalnya mulai mengenakan berbagai atribut seksi untuk membangkitkan hasrat anda yang tak kunjung bergelora. Jangan heran bila melihat pasangan anda berpose seksi dengan lingerie lengkap dengan stocking dan sepatu high hells atau dengan atribut lain seperti topi dan tongkat ala pesulap, tapi manfaatkan momen ini sehingga anda tak akan mudah untuk melupakannya.
Pintar bermain ?seks kilat'
Meski anda dan pasangan terbentur pada masalah waktu, namun hal ini bukan perkara yang sulit bagi pasangan. Pasalnya sederat aksi mengagumkan siap membawa anda pada indahnya pertempuran sehingga anda tak lagi mampu menolak ajakannya untuk bercinta meski waktu yang tersisa hanyalah dalam hitungan menit. Nikmati setiap momen ini agar anda dan pasangan terasa tetap hangat dan bergelora.
Menyimak lebih dalam kelihaian pasangan saat berada diatas ranjang, anda wajib mengetahui ciri-ciri wanita yang yang menggairahkan saat beradai di atas ranjang, menurut berita yang di lansir Askmen, berikut ciri-cirinya :
Selalu penuh kesegaran
Hal terpenting bagi kaum hawa sebelum bercinta di muali dengan sebuah kesegaran. Jangan heran bila pasangan selalu tampil segar dan bersih di hadapan anda, karen aini merupakan salah satu pertanda dia ingin mengemas momen khusus dengan anda. Kulitnya yang bersih dan lembut serta harum tubuhnya yang semerbak, tak lain untuk memikat perhatian anda. Terlebih ketika anda menyentuh ares sensitifnya, anda tak hanya akan merasakan kesegaran namun dia pun akan semakin bersemangat dengan aksi nakal anda.
Ahli bermain oral
Memberikan kejutan istimewa merupakan salah satu upayanya mengikat konsentrasi anda, secara perlahan pasangan mulai menggunakan jemari tangannya meraba-raba sekujur tubuh anda hingga pada bagian terpenting dan dalam hitungan waktu mulai mengarahkan mulutnya memberikan sensasi oral untuk anda. Agar semakin bergelora, biasanya para wanita pun melancarkan sensasi oral sambil menatap kedua mata anda. Alhasil, sensasi pun semakin kuat terasa hingga anda merasa lemas dibuatnya.
Membuka petualangan yang baru
Apabila selama ini pasangan anda selalu terlihat malu-malu dan menunggu sikap agresif anda, justru kini dia tak lagi pasif, melainkan secara spontan membuka petualangan baru dengan segala bentuk kenakalan yang membuat anda tak tahan. Mulai dengan melancarkan jurus dirty talk sampai menampilkan tarian erotis.
Dia mengusulkan ide bercinta terbaru
Di balik keluguan dan kepolosan dirinya, tanpa anda sadari pasangan menyimpan segudang ide brilian menikmati kencan seks yang menyegarkan bersama anda. Beragam ide nakal seperti menikmati kencan seks di atas meja atau berbagai lokasi yang belum anda pernah coba. Bahkan tak ragu-ragu ia mulai mempelajari tehnik-tehnik bercinta sehingga saat berlangsung tak lagi canggung dan di tambah dengan berbagai improvisasi agar suasana semakin memanas.
Pose sensual dan menggairahkan
Tampil ?menantang' dihadapan anda bukan hal yang sulit bagi dirinya. Pasangan anda yang dulu selalu seksi dengan balutan baju tidur yang mini, kini sudah ditanggalkan dan beralih pada pose-pose sensual. Anda pun akan semakin leluasa melihat pasangan tanpa di balut busana, berpose sensual di atas ranjang. Bahkan saat di depan anda dia tak ragu-ragu bercermin menujukkan keseksian yang melekat pada tubuhnya.
Atribut seksi yang tak pernah ditinggalkan
Tak hanya berpose sensual dengan tanpa busana, untuk memeriahkan pertempuran pasangan anda akan menggali berbagai ide cemerlang misalnya mulai mengenakan berbagai atribut seksi untuk membangkitkan hasrat anda yang tak kunjung bergelora. Jangan heran bila melihat pasangan anda berpose seksi dengan lingerie lengkap dengan stocking dan sepatu high hells atau dengan atribut lain seperti topi dan tongkat ala pesulap, tapi manfaatkan momen ini sehingga anda tak akan mudah untuk melupakannya.
Pintar bermain ?seks kilat'
Meski anda dan pasangan terbentur pada masalah waktu, namun hal ini bukan perkara yang sulit bagi pasangan. Pasalnya sederat aksi mengagumkan siap membawa anda pada indahnya pertempuran sehingga anda tak lagi mampu menolak ajakannya untuk bercinta meski waktu yang tersisa hanyalah dalam hitungan menit. Nikmati setiap momen ini agar anda dan pasangan terasa tetap hangat dan bergelora.
SEJARAH SINGKAT KAB. MAJALENGKA
Kerajaan Hindu Terakhir di Majalengka
Sekitar tahun 1480 (pertengahan abad XV) Mesehi, di Desa Sindangkasih 3 Km dari Kta Majalengka ke Selatan, bersemayam Ratu bernama Nyi Rambut Kasih keturunan Prabu Sliliwangi yang masih teguh memeluk Agama Hindu.
Ratu masih bersaudara dengan Rarasantang, Kiansantang dan Walangsungsang, kesemuanya telah masuk Agama Islam.
Adanya Ratu di daerah Majalengka adalah bermula untuk menemui saudaranya di daerah Talaga bernama Raden Munding Sariageng suami dari Ratu Mayang Karuna yang waktu itu memerintah di Talaga.
Di perbatasan Majalengka - Talaga, Ratu mendengar bahwa di darah tersebut sudah masuk Islam. Sehingga mengurungkan maksudnya dan menetaplah Ratu tersebut di Sindangkasih, dengan daerahnya meliputi Sindangkasih, Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakanjawa, Munjul dan Cijati.
Pemerintahannya sangat baik terutama masalah pertanian yang beliau perhatikan dan juga pengairan dari Beledug-Cicurug-Munjul dibuatnya secara teratur. Kira-kira tahun 1485 putera Raden Rangga Mantri yang bernama Dalem Panungtung diperintahkan menjadi Dalem di Majalengka, yang mana membawa akibat pemerintahan Nyi Rambut Kasih terjepit oleh pengaruh Agama Islam.
Kemudian lagi pada tahun 1489 utusan Cirebon, Pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah atau Gedeng Badori diperintahkan untuk mendatangi Nyi Rambut Kasih dengan maksud agar Ratu maupun Kerajaan Sindangkasih masuk Islam dan Kerajaan Sindangkasih masuk kawasan ke Kesultanan Cirebon. Nyi Rambut Kasih menolak sehingga timbul pertempuran antara pasukan Sindangkasih dengan pasukan Kesultanan Cirebon. Kerajaan Sindangkasih menyerah dan masuk Islam, sedangkan Nyi Rambut Kasih tetap memeluk agama Hindu.
Mulai saat inilah ada Candra Sangkala Sindangkasih Sugih Mukti - tahun 1490.
ABAD XVI AGAMA ISLAM MASUK DAERAH MAJALENGKA
Daerah-daerah yang masuk Daerah Kesultanan Cirebon, dan telah semuanya memeluk Agama Islam adalah Pemerintahan Talaga, Maja, Majalengka. Penyebaran Agama Islam di daerah Majalengka terutama didahului dengan masuknya para Bupati kepada agama itu. Kemudian dibantu oleh penyebar-penyebar lain antaranya : Dalem Sukahurang atau Syech Abdul Jalil dan Dalem Panuntun, semua di Maja; Pangeran Suwarga di Talaga dan yang lainnya Pangeran Muhammad, Siti Armilah, Nyai Mas Lintangsari, Wiranggalaksana, Salamuddin, Puteran Eyang Tirta, Nursalim, RH Brawinata, Ibrahim, Pangeran Karawelang, Pangeran Jakarta, Sunan Rachmat di Bantarujeg dan masih banyak lagi.
Tahun 1650 Majalengka masuk pengaruh Mataram karena Cirebon telah menjadi kekuasaan Mataram. Waktu itu Cirebon dipegang oleh Panembahan Ratu II atau Sunan Girilaya.
PENGARUH SULTAN AGUNG MATARAM ABAD XVII
Tahun 1628 Tumenggung Bahureksa diperintahkan oleh Sultan Agung untuk menyerang Batavia, dengan bantuan pasukan-pasukan dari daerah-daerah manapun masalah logistiknya, juga pendirian loji-loji sebagai persediaan loistiknya di daerah Majalengka Utara, loji-loji banyak didirikan di Jatiwangi, Jatitujuh dan Ligung.
Mataram berpengaruh besar terhadap Majalengka, dimana banyak orang Mataram yang tidak sempat kembali ke tempat asalnya dan menetap di Majalengka.
Abad ke-XVII merupakan juga bagian dari pada peristiwa pertempuran Rangga Gempol yang berusaha membendung pasukan Mataram ke wilayah Priangan. Hal ini perlu diketahui bahwa wilayah Priangan akan diserahkan kepada V.O.C. (tahun 1677). Pasukan Rangga Gempol mundur ke Indramayu dan Majalengka.
Hubungan sejarah Sumedang yang menyatakan bahwa Geusan Ulun merupakan penurun para bupati Sumedang. Majalengka waktu itu masuk kekuasaan Sunan Girilaya, konon menyerahkan daerah Majalengka kepada Sunan tersebut sebagai pengganti Putri Harisbaya yang dibawa lari dari Keraton Cirebon ke Sumedang. Tahun 1684 Cirebon diserahkan Mataram kepada V.O.C. maka otomatis Majalengka masuk daerah V.O.C.
MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN PENGHAPUSAN KEKUASAAN BUPATI ABAD XVIII
Tahun 1705, seluruh Jawa Barat masuk kekuasaan Hindia Belanda, pada tahun 1706 pemerintah kolonial menetapkan Pangeran Aria Cirebon sebagai seorang Gubernur untuk seluruh Priangan. Olehnya para bupati diberi wewenang untuk mengambil pajak dari rakyat, termasuk Majalengka bagi kepentingan upeti kepada pemerintah Belanda.
Paksaan penanaman kopi di daerah Maja, Rajagaluh dan Lemahsugih mengakibatkan banyak rakyat yang jatuh kelaparan.
MAJALENGKA PADA ABAD XIX
Tidak saja tanam paksa kopi, Pemerintah Hindia Belanda pun memaksa rakyat untuk menanam lada, tebu dan tanaman lain yang laku di pasaran Eropa. Hal ini semakin menambah berat beban rakyat sehingga kesengsaraan dan kelaparan terjadi di mana-man.
Tahun 1805 terjadi pemberontakan oleh Bagus Rangin dari Bantarjati menentang Belanda. pertempuran pun pecah dengan sengitnya di daerah Pangumbahan.
Pasukan Bagus Rangin yang berkekuatan ± 10.000 orang kalah dan terpaksa mengakui keunggulan Belanda. Tanggal 12 Juli 1812 Bagus Rangin menerima hukuman penggal kepala di kali Cimanuk dekat Karangsambung, sekarang beliau dinobatkan sebagai pahlawan. Waktu itu pada masa pemerintahan Gubernur Hindia Belanda Henrick Wiesel (1804-1808) dan dilanjutkan oleh herman Willem Daendels (1808-1811) kemudian oleh Thomas ST Raffles (1811-1816).
PEMERINTAHAN BARU DI MAJALENGKA
Dengan bisluit Gubernur Jendral tanggal 5 Januari tahun 1819 berdirilah Keresidenan Cirebon dengan Kabupaten Cirebon, Raja Cola, Bangawan Wetan, Maja dan Kuningan. Selanjutnya Kabupaten Maja atau Kabupaten Sindangkasih menjadi Kabupaten Majalengka.
Kabupaten Majalengka sejak tahun 1819 sampai sekarang telah mengalami 22 kali masa pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati/Kepala Daeah.
Geografis
Kabupaten Majalengka terletak antara 108¡61′108¡48′ Bujur Timur dan 6¡14′-7¡24′ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Barat Kabupaten Sumedang
o Sebelah Timur Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon
o Sebelah Utara Kabupaten Indramayu
o Sebelah Selatan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya
* Luas wilayah Kabupaten Majalengka : 1.204,24 Km² (120,424 ha) atau 2,71% dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat.
* Wilayah Administrasi Kabupaten Majalengka terdiri atas 23 Kecamatan yang terbagi dalam 13 Kelurahan dan 317 Desa.
* Jarak dari ibu kota Kabupaten Majalengka (kota Majalengka) ke ibu kota Propinsi Jawa Barat (kota Bandung) sekitar 110 Km dengan waktu tempuh 2-3 jam, dan jarak ke ibu kota negara (kota Jakarta) sekitar 300 Km dengan waktu tempuh perjalanan 5-6 jam.
Visi
Visi filosofis Kabupaten Majalengka adalah “terwujudnya masyarakat Sindangkasih Sugih Mukti Bagja Raharja”. Visi filosofis tersebut diimplementasikan pada visi Kabupaten Majalengka Tahun 2002 - 2006 yaitu: “Majalengka Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 Berbasis Masyarakat Agamis dan Partisipatif.”
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan lima Misi sebagai berikut :
1. Meletakan landasan untuk menyiapkan Majalengka menjadi Kabupaten Termaju dalam bidang Agribisnis di Jawa Barat tahun 2010.
2. Mendorong dan mengembangkan kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka yang agamis, maju dan berbudaya.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dan kemitraan yang sinergi seluruh komponen penyelenggara pemerintahan dan pembangunan menuju pemerintahan yang demokratis, bersih dan erbuka.
4. Memantapkan Otonomi Daerah melalui peningkatan kualitas profesionalitas dan dedikasi aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
5. Memberdayakan ekonomi rakyat dan perekonomian daerah dengan basis agribisnis, industri, pariwisata dan sektor unggulan lainnya dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Sumber : http://setda.melsa.net.id/index.php?fuseaction=kabupatenkota.detail&id=13
Sekitar tahun 1480 (pertengahan abad XV) Mesehi, di Desa Sindangkasih 3 Km dari Kta Majalengka ke Selatan, bersemayam Ratu bernama Nyi Rambut Kasih keturunan Prabu Sliliwangi yang masih teguh memeluk Agama Hindu.
Ratu masih bersaudara dengan Rarasantang, Kiansantang dan Walangsungsang, kesemuanya telah masuk Agama Islam.
Adanya Ratu di daerah Majalengka adalah bermula untuk menemui saudaranya di daerah Talaga bernama Raden Munding Sariageng suami dari Ratu Mayang Karuna yang waktu itu memerintah di Talaga.
Di perbatasan Majalengka - Talaga, Ratu mendengar bahwa di darah tersebut sudah masuk Islam. Sehingga mengurungkan maksudnya dan menetaplah Ratu tersebut di Sindangkasih, dengan daerahnya meliputi Sindangkasih, Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakanjawa, Munjul dan Cijati.
Pemerintahannya sangat baik terutama masalah pertanian yang beliau perhatikan dan juga pengairan dari Beledug-Cicurug-Munjul dibuatnya secara teratur. Kira-kira tahun 1485 putera Raden Rangga Mantri yang bernama Dalem Panungtung diperintahkan menjadi Dalem di Majalengka, yang mana membawa akibat pemerintahan Nyi Rambut Kasih terjepit oleh pengaruh Agama Islam.
Kemudian lagi pada tahun 1489 utusan Cirebon, Pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah atau Gedeng Badori diperintahkan untuk mendatangi Nyi Rambut Kasih dengan maksud agar Ratu maupun Kerajaan Sindangkasih masuk Islam dan Kerajaan Sindangkasih masuk kawasan ke Kesultanan Cirebon. Nyi Rambut Kasih menolak sehingga timbul pertempuran antara pasukan Sindangkasih dengan pasukan Kesultanan Cirebon. Kerajaan Sindangkasih menyerah dan masuk Islam, sedangkan Nyi Rambut Kasih tetap memeluk agama Hindu.
Mulai saat inilah ada Candra Sangkala Sindangkasih Sugih Mukti - tahun 1490.
ABAD XVI AGAMA ISLAM MASUK DAERAH MAJALENGKA
Daerah-daerah yang masuk Daerah Kesultanan Cirebon, dan telah semuanya memeluk Agama Islam adalah Pemerintahan Talaga, Maja, Majalengka. Penyebaran Agama Islam di daerah Majalengka terutama didahului dengan masuknya para Bupati kepada agama itu. Kemudian dibantu oleh penyebar-penyebar lain antaranya : Dalem Sukahurang atau Syech Abdul Jalil dan Dalem Panuntun, semua di Maja; Pangeran Suwarga di Talaga dan yang lainnya Pangeran Muhammad, Siti Armilah, Nyai Mas Lintangsari, Wiranggalaksana, Salamuddin, Puteran Eyang Tirta, Nursalim, RH Brawinata, Ibrahim, Pangeran Karawelang, Pangeran Jakarta, Sunan Rachmat di Bantarujeg dan masih banyak lagi.
Tahun 1650 Majalengka masuk pengaruh Mataram karena Cirebon telah menjadi kekuasaan Mataram. Waktu itu Cirebon dipegang oleh Panembahan Ratu II atau Sunan Girilaya.
PENGARUH SULTAN AGUNG MATARAM ABAD XVII
Tahun 1628 Tumenggung Bahureksa diperintahkan oleh Sultan Agung untuk menyerang Batavia, dengan bantuan pasukan-pasukan dari daerah-daerah manapun masalah logistiknya, juga pendirian loji-loji sebagai persediaan loistiknya di daerah Majalengka Utara, loji-loji banyak didirikan di Jatiwangi, Jatitujuh dan Ligung.
Mataram berpengaruh besar terhadap Majalengka, dimana banyak orang Mataram yang tidak sempat kembali ke tempat asalnya dan menetap di Majalengka.
Abad ke-XVII merupakan juga bagian dari pada peristiwa pertempuran Rangga Gempol yang berusaha membendung pasukan Mataram ke wilayah Priangan. Hal ini perlu diketahui bahwa wilayah Priangan akan diserahkan kepada V.O.C. (tahun 1677). Pasukan Rangga Gempol mundur ke Indramayu dan Majalengka.
Hubungan sejarah Sumedang yang menyatakan bahwa Geusan Ulun merupakan penurun para bupati Sumedang. Majalengka waktu itu masuk kekuasaan Sunan Girilaya, konon menyerahkan daerah Majalengka kepada Sunan tersebut sebagai pengganti Putri Harisbaya yang dibawa lari dari Keraton Cirebon ke Sumedang. Tahun 1684 Cirebon diserahkan Mataram kepada V.O.C. maka otomatis Majalengka masuk daerah V.O.C.
MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN PENGHAPUSAN KEKUASAAN BUPATI ABAD XVIII
Tahun 1705, seluruh Jawa Barat masuk kekuasaan Hindia Belanda, pada tahun 1706 pemerintah kolonial menetapkan Pangeran Aria Cirebon sebagai seorang Gubernur untuk seluruh Priangan. Olehnya para bupati diberi wewenang untuk mengambil pajak dari rakyat, termasuk Majalengka bagi kepentingan upeti kepada pemerintah Belanda.
Paksaan penanaman kopi di daerah Maja, Rajagaluh dan Lemahsugih mengakibatkan banyak rakyat yang jatuh kelaparan.
MAJALENGKA PADA ABAD XIX
Tidak saja tanam paksa kopi, Pemerintah Hindia Belanda pun memaksa rakyat untuk menanam lada, tebu dan tanaman lain yang laku di pasaran Eropa. Hal ini semakin menambah berat beban rakyat sehingga kesengsaraan dan kelaparan terjadi di mana-man.
Tahun 1805 terjadi pemberontakan oleh Bagus Rangin dari Bantarjati menentang Belanda. pertempuran pun pecah dengan sengitnya di daerah Pangumbahan.
Pasukan Bagus Rangin yang berkekuatan ± 10.000 orang kalah dan terpaksa mengakui keunggulan Belanda. Tanggal 12 Juli 1812 Bagus Rangin menerima hukuman penggal kepala di kali Cimanuk dekat Karangsambung, sekarang beliau dinobatkan sebagai pahlawan. Waktu itu pada masa pemerintahan Gubernur Hindia Belanda Henrick Wiesel (1804-1808) dan dilanjutkan oleh herman Willem Daendels (1808-1811) kemudian oleh Thomas ST Raffles (1811-1816).
PEMERINTAHAN BARU DI MAJALENGKA
Dengan bisluit Gubernur Jendral tanggal 5 Januari tahun 1819 berdirilah Keresidenan Cirebon dengan Kabupaten Cirebon, Raja Cola, Bangawan Wetan, Maja dan Kuningan. Selanjutnya Kabupaten Maja atau Kabupaten Sindangkasih menjadi Kabupaten Majalengka.
Kabupaten Majalengka sejak tahun 1819 sampai sekarang telah mengalami 22 kali masa pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati/Kepala Daeah.
Geografis
Kabupaten Majalengka terletak antara 108¡61′108¡48′ Bujur Timur dan 6¡14′-7¡24′ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Barat Kabupaten Sumedang
o Sebelah Timur Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon
o Sebelah Utara Kabupaten Indramayu
o Sebelah Selatan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya
* Luas wilayah Kabupaten Majalengka : 1.204,24 Km² (120,424 ha) atau 2,71% dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat.
* Wilayah Administrasi Kabupaten Majalengka terdiri atas 23 Kecamatan yang terbagi dalam 13 Kelurahan dan 317 Desa.
* Jarak dari ibu kota Kabupaten Majalengka (kota Majalengka) ke ibu kota Propinsi Jawa Barat (kota Bandung) sekitar 110 Km dengan waktu tempuh 2-3 jam, dan jarak ke ibu kota negara (kota Jakarta) sekitar 300 Km dengan waktu tempuh perjalanan 5-6 jam.
Visi
Visi filosofis Kabupaten Majalengka adalah “terwujudnya masyarakat Sindangkasih Sugih Mukti Bagja Raharja”. Visi filosofis tersebut diimplementasikan pada visi Kabupaten Majalengka Tahun 2002 - 2006 yaitu: “Majalengka Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 Berbasis Masyarakat Agamis dan Partisipatif.”
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan lima Misi sebagai berikut :
1. Meletakan landasan untuk menyiapkan Majalengka menjadi Kabupaten Termaju dalam bidang Agribisnis di Jawa Barat tahun 2010.
2. Mendorong dan mengembangkan kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka yang agamis, maju dan berbudaya.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dan kemitraan yang sinergi seluruh komponen penyelenggara pemerintahan dan pembangunan menuju pemerintahan yang demokratis, bersih dan erbuka.
4. Memantapkan Otonomi Daerah melalui peningkatan kualitas profesionalitas dan dedikasi aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
5. Memberdayakan ekonomi rakyat dan perekonomian daerah dengan basis agribisnis, industri, pariwisata dan sektor unggulan lainnya dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Sumber : http://setda.melsa.net.id/index.php?fuseaction=kabupatenkota.detail&id=13
SEJARAH SINGKAT KAB. INDRAMAYU
Sebagai seorang dewi dari Istana Langit, Darma Ayu harus menelan nasib pahit karena jatuh cinta pada Wira Lodra anak seorang tumenggung yang sakti mandraguna. Karena nekat melawan larangan Istana Langit, Darma Ayu akhirnya dibuang ke Bumi.
Dalam pengembaraannya, Wira Lodra yang sempat menolak cinta Putri Kedasih bertemu Darma Ayu dan jatuh cinta. Demi cintanya, ia bahkan nekat mengejar Darma Ayu ke Istana Langit. Disanalah pria itu baru tahu kalau wanita yang dicintainya dianggap telah ternoda karena mencintai manusia dan dibuang ke Bumi atas perintah Ratu Langit.
Setelah melalui berbagai petualangan, Wira Lodra akhirnya bisa bertemu lagi dengan Darma Ayu yang telah menjadi ratu kecil di sebuah daerah yang baru dibangun oleh penduduk di tepi sungai Cimanuk.
Bersama-sama, keduanya membangun daerah baru tersebut. Namun, kebahagiaan itu rusak oleh kemunculan Putri Kedasih yang mengaku telah dihamili Wira Lodra. Keruan saja, Darma Ayu kecewa setengah mati setelah tahu kalau Wira Lodra ternyata bukan lagi seorang jejaka melainkan calon ayah.
Walaupun Wira Lodra sudah bersumpah tidak pernah melakukan apa-apa, Darma Ayu tidak percaya dan memutuskan untuk pergi. Keruan saja, Wira Lodra patah hati dan marah besar pada Putri Kedasih. Rupanya, kehamilan itu hanyalah siasat untuk menghancurkan kebahagiaan Wira Lodra dan Darma Ayu.
Dengan bantuan Guru Sambega, Wira Lodra akhirnya berhasil membongkar kebohongan dan sandiwara Putri Kedasih. Dalam keadaan kaget, Putri Kedasih dihantam oleh kenyataan bahwa Guru Aji yang membantunya supaya terlihat hamil dengan aji-ajian mendadak meninggal dunia.
Akibatnya, perut Kedasih buncit selamanya seperti orang hamil namun tidak akan pernah melahirkan. Sementara itu, Wira Lodra hanya bisa menyesali kepergian Darma Ayu dengan menyebut panggilan sayang Darmayu dalam tangisnya. Konon, dari Darmayu itulah nama kota Indramayu berasal.
Rabu, 08 Juni 2011
SEJARAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Presiden SoekarnoPresiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.. |
Presiden SoehartoSoeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. |
Presiden Bacharuddin Jusuf HabibiePresiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. |
Presiden Abdurrahman WahidAbdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur menjabat Presiden RI ke-4 mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Beliau lahir tanggal 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang pendiri organisasi besar Nahdlatul Ulama, yang bernama KH. Wahid Hasyim. Sedangkan Ibunya bernama Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Dari perkawinannya dengan Sinta Nuriyah, mereka dikarunia empat orang anak, yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari . |
Presiden Megawati SoekarnoputriPresiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama. |
Presiden Susilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo. | ||
|
ASAL MULA NAMA CIREBON
ASAL MULA NAMA CIREBON
Babad tanah Cirebon diawali oleh suatu praja di Pajajaran Ratu Agung di Tanah Sunda yang bernama Sri Sang Ratu Dewata Wisesa, terkenal dengan sebutan Sri Maha Prabu Siliwangi. Beristri tiga orang yaitu Ambetkasih, Aci Bedaya dan permaisuri Ratu Subanglarang. Sang prabu berputra empat puluh orang. Salah seorang putra Sang Prabu adalah Walangsungsang. Suatu malam dia bermimpi bertemu seorang lelaki yang elok dan agung memberi wejangan agama Islam syari’at Kanjeng Nabi Muhammad yang menjadi utusan yang Widi. Ketika mimpinya diceritakan kepada Sang Prabu dan mengatakan bahwa dirinya lebih suka syari’at kanjeng Nabi Muhammaddan sesungguhnya Illahi yang wajib disembah itu melainkan Allah yang tiada sekutu sesama yang baharu (makhluk). Sang Prabu murka, karena sang putra tidak patuh, bertentangan dengan agamanya. Sang putra dimarahi dan diusir dari kerajaan Pajajaran. Walangsungsang akhirnya keluar dari istana, terus berjalan masuk hutan keluar hutan naik gunung turun gunung menuju ke arah timur. Sementara itu sang adik Ratu Mas Rarasantang sangat bersedih ketika mengetahui kakaknya pergi meninggalkan istana. Diapun pada suatu malam bermimpi bertemu seorang yang berupa satria berbau harum memberi pelajaran agama Islam, menyuruh berguru syari’at Kanjeng Nabi Muhammad dan diramal kelak mempunyai seorang suami Ratu Islam dan akan mempunyai anak lelaki yang punjul. Rarasantang segera terbangun, ingat pada mimpinya lalu keluardari keraton menyusul kakaknya Walangsungsang.
Diceritakan Pangeran Walangsungsang telah datang di kaki gunung Maraapi (di Rajadesa, Ciamis Timur) sedang tafakur, tak lama kemudian datang Sanghyang Danuwarsih menanyakan asal usul dan tujuan. Oleh Sanghyang Danuwarsih ia dibawa ke puncak gunung dan kemudian dikawinkan dengan putrinya Indangayu pada tahun 1442 M. Sementara itu sang adik Ratu Mas Rarasantang yang sedang dalam perjalanan mencari kakaknya berada di gunung Tangkubanprahu sedang beristirahat dibawah pohon beringin. Tak lama kemudian datang Nyi Indang Sukati yang merasa kasihan setelah Rarasantang menceritakan kisahnya dan diberinya baju Sang Dewa Mulya yang kalau di pakai berwatak dapat berjalan seperti angin dan tidak panas dalam api dan tidak basah dalam air, rahayu dari bahaya. Dan rarasantang diberinya petunjuk untuk menemui Ajar Sakti di gunung Liwung. Dengan memakai baju Sang Dewa Mulya Rarasantang dapat segera datang di hadapan Ki Ajar Sakti dan mohon petunjuk dimana kakaknya berada. Ki Ajar Sakti memberitahukan bahwa Walangsungsang telah punya istri bernama Indangayu putri sang Danuwarsih yang berada di gunung Maraapi dan memberi nama Ratnaeling yang akan mempunyai seorang putra yang punjul sebuana.
Syahdan Pangeran Walangsungsang sedang berkumpul dengan istri dan Sang Danuwarsih yang kemudian memberinya cincin pusaka turunan dari Dipati Suryalaga turunan Pajajaran. Adapun watak dari cincin Ampal kalau diterangkan tahu isinya jagat bumi tujuh, langit tujuh bisa terlihat, dan dapat memuat laut dan gunung. Ketika sedang berkumpul tak lama kemudian datanglah Sang Dewi Rarasantang. Pertemuan dengan sang adik menimbilkan keharuan dan kebahagian diantara mereka.
Setelah sekian lama berada di gunung Maraapi, Sanghyang Danuwarsih memerintahkan mereka bertiga untuk berguru kepada Sanghyang Namggo di gunung Ciangkup. Sang istri dan Sang adik dimasukan ke dalam cincin Ampal. Setelah pamit terus berjalan menuju gunung Ciangkup. Tapi bukannya ajaran agama Islam yang dia dapatkan tetapi ilmu kedewaan dan menghilang, kekuatan, kekebalan dan pusaka golokcabang yang bisa bicara bahasa manusia dan bisa terbang, keluar api tiap yang terkena olehnya niscaya akan lebur, Dewa tidak akan tahan, gunung ambruk dan laut kering. Sanghyang Nanggo memerintahkan Walangsungsang untuk berguru kepada Sanghyang Naga di gunung Kumbang, berangkatlah Walangsungsang ke gunung Kumbang dan didapatkannya ilmu kesaktian Ajidipa yang dapat mengetahui omongan segala binatang, keperwiraan, menghilang dan aji Titimurti ( membesarkan tubuh hingga segunung anakan ). Dan diberinya pula pusaka tiga warna kepunyaan Juwata berupa Peci Waring, kalau dipakai tidak terlihat oleh semua penglihatan, Badong Batok berwatak dituruti oleh siluman, jin, setan padasuka asih, Umbul-Umbul Waring, berwatak rahayu dari senjata musuh dan melemahkannya. Kemudian diperintahkannya ke gunung Cangak untuk menemui Ratu Bangau. Diceritakan di gunung Cangak terdapat pohon beringin yang banyak dihinggapi oleh burung bangau. Walangsungsang terheran-heran melihat begitu banyaknya burung bangau dan bingung mencari mana yang menjadi Ratunya. Kemudian ia memakai Peci Waring dan mengeluarkan kesaktian sebuah wadah yang berisikan ikan deleg, kena pengaruh ajian penurutan Sang Nata Ratu Bangau segera turun dan mematuk ikan deleg yang menjadi umpan, segera dengan cepat Walangsungsang menangkap leher Sang Ratu Bangau sambil diancam menggunakan golokcabang. Sang Ratu Bangau minta ampun dan berjanji akan memberikan pusaka warna tiga berupa, piring panjang, pendil dan bareng/bende. Lalu Sang Ratu Bangau dilepaskan dan terbang sambil berkata menyuruh menyusulnya ke pohon beringin yang ada dipuncak gunung Cangak. Pohon beringin yang ada di puncak gunung Cangak berubah menjadi sebuah kraton yang indah sekali. Walangsungsang sangat heran melihat ada kraton, tidak lama muncul 40 orang anak-anak bule yang meenghidankan jamuan dan menyilahkan duduk di permadani emas. Sanghyang Bangau menemui Walangsungsang untuk menepati janji memberi pusaka warna tiga berupa Piringpanjang yang berwatak tidak pernah kurang pangan, sandang dan papan. Pendil yang berwatak kalau dikeruk nasinya bisa untuk memberi makan dua atau tiga negara. Bareng/Bende wataknya keluar air banjir, suaranya membingungkan musuh. Sanghyang Bangau kemudian memerintahkan Walangsungsang untuk datang ke Gunung Jati untuk menemui Syekh Nurjati asal dari Mekah yang mempunyai Agama Islam syariat Kanjeng Nabi Muhammad.
Walangsungsang segera pergi menuju Gunung Jati dan bertemu dengan Syekh Nurjati. Sang Istri dan Adik segera dikeluarkan dari cincin Ampal dan disuruh segera sujud menghaturkan hormat. Kemudian Walangsung menceritakan tujuan kedatangannya yaitu untuk berguru agama Islam Syari’at Kanjeng Nabi Muhammad bersama sang istri dan adiknya. Syekh Nurjati segera memberikan wejangan dan meyuruh mengucapkan dua kalimat syahadat. Selama berada di Gunung Jati ketiganya banyak menerima ajaran agama Islam berupa salawat dan dzikir, zakat fitrah, naik haji, puasa bulan ramadhan, salat lima waktu dan Al-Qur’an, kitab fikih dan tasawuf. Semua ajaran tersebut dipatuhi dengan zuhud. Dan Walangsungsang pun mendapat nama baru yaitu “Somadullah”.
Syekh Nurjati memberi ijin kepada Somadullah untuk membangun sebuah dukuh/pemukiman pada hari ahad tanggal 1 bulan Sura pada tahun babad jaman/sasakala 1367/1445 M. Somadullah bersama istri dan adiknya segera melakukan perjalanan ke arah selatan menyusuri pinggir pantai kemudian belok kearah barat menuju Lemahwungkuk dan menemukan sebuah rumah milik kakek tua bernama Ki Gedeng Alang-Alang. Somadullah kemudian meminta ijin untuk mondok sementara dan menceritakan bahwa ia disuruh gurunya untuk membangun sebuah dukuh. Ki Gedeng Alang-Alang memberi ijin bahkan mengangkat dia sebagai anak dan memberinya nama Cakrabumi.
Setelah datang waktu yang ditentukan yaitu tanggal 1 bulan Suro pada hari ahad Somadullah/Cakrabumi memasuki hutan belukar menebangi pohon besar dan kecil sehingga menjadi daerah yang lapang yang kemudian ditanami palawija. Selain berkebun Cakrabumi disuruh Ki Gedeng Alang-Alang untuk menangkap ikan dan rebon mengunakan waring/jala dan sudu(alat penangkap ikan) serta jukung/perahu kecil. Cakrabumi mematuhi perintah Ki Gedeng Alang-Alang, tiap malam dengan memakai jukung pergi menangkap ikan dan rebon (udang kecil) pagi harinya membabad hutan.
Hasil dari berkebun seperti palawija dan buah-buahan selalu dikulakan kepada tengkulak dari Palimanan dan Rajagaluh. Rebon ditumbuk menjadi terasi. Kemudian dukuh tersebut menjadi terkenal dan ramai terlebih lagi setelah banyak orang-orang yang ikut berkebun dan menetap.
Diceritakan Prabu Rajagaluh mengadakan sewaka/seba (Pertemuan dengan pejabat-pejabat pemerintahan), seluruh Bup[ati, Sentana Mantri dan para Gegeden sudah berkumpul. Sang Prabu memanggil Dipati Palimanan yang bernama Gedeng Kiban dan memerintahkan untuk segera mencari tahu tentang dukuh/pemukiman yang baru dibuka dan terkenal dengan tubukan ikan rebonnya dan segera menetapkan pajak bagi nelayan rebon yaitu sepikul bubukan rebon yang sudah halus gelondongan dan memerintahkan untuk mencacah/mensensus jiwa orang yang bermukim di dukuh itu karena dukuh itu berda dibawah kekuasaan Dipati Palimanan.
Ketika Cakrabumi bersama istri dan adiknya sedang menumbuk rebon dilumpang batu dengan halu batu, orang yang akan mengkulak rebon berebut saling mendahului sambil berkata. “ Oge age, geura bebek (cepat-cepatlah tumbuk)!”. Jadi Mashurlah pedukuhan itu dengan nama “Grage”.
Utusan Dipati Palimanan yaitu Mantri Pepitu datang ke pedukuhan tersebut dan melakukan cacah jiwa tercatat ada 364 Jiwa/orang, dan diperintahkannya agar dukuh tersebut membayar pajak berupa sepikul bubukan rebon yang halus berbentuk gelondongan (bulat dan panjang) setiap tahun kepada Prabu Rajagaluh karena Sang Prabu sangat menyukai bubukan rebon dan memberinya nama terasih (terasi) dan meminta keterangan bagaimana cara membuat terasi itu. Cakrabumi kemudian memberitahukan tentang bagaimana cara membuat terasi. Rebon ditangkap menggunakan sudu/jala tiap malam, pagi-pagi diambil. Rebon lalu diuyahi kemudian diperas, dijemur setelah kering ditumbuk dan digelondongi. Adapun air perasannya dimasak dengan diberi bumbu-bumbu. Masakan perasan air rebon lebih enak diberi nama “petis blendrang”. Ki Mantri pepitu ingin mencoba rasanya Cai/Air Rebon itu. Cakrabumi segera menyuruh istrinya untuk memasak air perasan rebon. Kemudian dihidangkan kepada Ki Mantri Pepitu dan mengatakan bahwa “cai rebon” lebih enak ketimbang “gragenya” (terasi). Oleh karenanya Ki Mantri Pepitu mengumumkan bahwa dia memberi nama dukuh itu dukuh “Cirebon” saat itu tahun 1447 M. Dan rakyat sepakat untuk memilih Ki Gedeng Alang-Alang sebagai Kuwu Cirebon dan Cakrabumi sebagai wakilnya.
Langganan:
Postingan (Atom)